News Photo

Universitas Nusa Nipa Harus Adaptif dengan Perubahan

Humas UNIPA – Menyongsong peringatan bencana Flores ke-30, 12 Desember 2022 dan anomali musim, Sabinus minta perlu tindakan nyata dari kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan untuk menyelamatkan bumi.

“Untuk menyelamatkan bumi dalam perspektif ekologis tidak hanya lewat slogan belaka. Saya tegaskan untuk menanam baik anakan mangrove atau anakan bambu seperti yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu,” tegasnya.

Seperti yang disaksikan Ekora NTT pembukaan rangkaian kegiatan ini diawali dengan simulasi bencana gempa yang digelar mahasiswa/i dari Fakultas Ilmu Kesehatan Unipa.

Pantauan kita ada 7 stan yang mengitari pelataran Kampus Unipa. Pada stan Fakultas Teknologi Pangan, Pertanian dan Perikanan misalnya, pengunjung disuguhkan tiga produk andalan yakni kerupuk ikan, abon ikan, berupa es buah, kue kacang, keripik, dan tanaman hias dan  bakso ikan

Sementara ketika memasuki stan Fakultas Ekonomi, ada Jasuke Manajemen, Sosis Bakar Akuntansi, Rujak Kewirausahaan, dan Macroni Pemasaran.

Pengunjung juga akan mendapatkan konsultasi hukum, stan pengaduan semu dan puding kelor pada stan Fakultas Hukum.

Tampak, stan yang paling banyak dikunjungi adalah Fakultas Teknik yakni Teknik Informatika, Sipil dan Arsitektur.

Ketua Stan Cornelia Hildegardis menunjukkan foto-foto dampak gempa Flores 1992 dan Tsunami.

Selain itu, kata Neldi, ada foto bangunan yang terdampak di tahun 1992 dan transformasi gedung yang terdampak saat ini (tahun 2022).

“Juga ada penjelasan tentang mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, rumah sederhana tahan gempa. Selain itu edukasi gempa dan tsunami,” tutupnya.

Sumber : Humas UNIPA

* Berita ini telah diupload pada halaman LLDIKTI XV https://lldikti15.kemdikbud.go.id/berita-pt/universitas-nusa-nipa-adaptif-dengan-perubahan/

Bagikan Berita

Bakti Nyata untuk Nian Tana